Kamis, 11 Juni 2015


Jika kita ingin membuat Indonesia menjadi jauh lebih baik, mula-mula kita harus menerapkan dalam mindset, berpikir visioner. Berpikir yang jauh luruskedepan, bukan hanya berpikir tentang lima atau sepuluh tahun yang akan datang.Untuk dimasa kini hal tersebutlah yang masih terbilang langka. Karena tipe orangmasa kini hanya mempertimbangkan logika produksi, dimana efesiensi, efektivitaswaktu, tenaga dan biaya amat sangat ditekan, sehingga menghasilkan suatu produkyang hanya bertahan dalam waktu singkat. Mau tau apa hasilnya? Pembangunan jembatan yang runtuh, padahal baru saja diresmikan. Murah nya tenaga kerja, akibat banyak nya siswa lulusan SMK yang dianjurkan untuk buru-buru mencari kerja,kemudian lulusan perguruan tinggi pun kini dituntut untuk cepat lulus dan mendapat IPK cumlaude hingga menyebabkan angka pengangguran tertinggi berasal darilulusan S1. Awalnya proses pembentukan pemikiran yang hanya jangka waktunya limatahun ini diterapkan pada saat pemerintahan orde baru, masa Soeharto berkuasa(karena generasi pemerintah sekarang lahir pada tahun 1960-an). Melalui repelita-repelita nya ia mengharapkan pembangunan Indonesia menjadi lebih baik, tapihasilnya adalah pembiasaan generasi pemerintah sekarang terhadap pembangunanyang bersifat sementara itu. Pemikiran terhadap pembangunan yang visioner barudirintis lagi dalam bidang pendidikan. Ya hal itu sangatlah penting karena kini pendidikan merupakan pilar utama pembangunan untuk menuju generasi emasindonesia 2045. Kami, generasi berusia 0-19 tahun kini menjadi pilar utama generasiemas di tahun 2045. Untuk itulah diperlukan penanganan intensif dalam segi pendidikan kita. Karena Indonesia juga memiliki bonus mengingat banyaknya penduduk usia produktif dibanding penduduk usia tua saat ini.Tapi sayang nya sistem pendidikan di Indonesia sudah dimasuki oleh para pemangku kepentingan dalam bidang ekonomi. Ya karena menerapkan logika produksi itu tadi. 2045, kurang lebih tiga puluh satu tahun lagi untukmempersiapkannya. Namun, 2015 sudah tahun depan. Perdagangan bebas akandimulai pada tahun depan! Persaingan Indonesia dalam bidang ekonomi sudah dimulai. Namun apakah yang sudah dilakukan generasi Indonesia saat ini? GenerasiIndonesia masih sibuk dalam rangka pembangunan Indonesia emas 2045.Rajutan mimpi saya akan bermula pada bidang ekonomi. Saya ingat dengankutipan yang diutarakan oleh Dra. Tri Rini Widyastuti, M.Si ketika mengajar di kelas
“berdagang itu baik, tetapi segala hal yang didekati berdagang hasilnya buruk”. Dan
hasil yang kita lihat saat ini indonesia merupakan negara dunia ketiga yang menjadisasaran dalam perdagangan negara-negara maju yang telah memonopoli dalam setiapsendi kehidupan di negara Indonesia. Mindset kita diatur agar segala sesuatu dalamhidup kita harus memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Melunturkan nilai-nilai yang telah dikristalkan dalam pancasila dan melemahkan kekuatan bangsakarena local wisdom nya juga telah dikuasai oleh para kapitalis. Ego kapitalis yanghendak mencari untung sebanyak-banyaknya meyebabkan segala hal dalam dunia iniharus dibeli dengan menggunakan uang. Dan orang-orang akan mencari uangsebanyak-banyaknya demi memperkaya dirinya sendiri.Jika kita memasuki salah satu pusat perbelanjaan. Kemudian kita melihathandphone yang sudah berevolusi sedemikian rupa. Mula-mula handphone diciptakanuntuk mempermudah kegiatan manusia, sekarang handphone diciptakan untukmembuat manusia membutuhkannya. Orang-orang „dipaksa‟ untuk butuh, dipaksauntuk membeli ( saya mulai sadar ketika ponsel saya harus mengalami upgrade agar tetap menikmati aplikasi terbaru, kemudian Random Acces Memory nya tidakmencukupi pada proses upgrade  tersebut. Hingga akhirnya mengikis memory yangada, meskipun kini ponsel saya sudah termasuk kategori android akhirnya pun sayatidak bisa memiliki aplikasi secara cuma-cuma karena harus memiliki kapasitasmemory yang besar. Akhirnya saya mengalami android tak berguna. Padahal padaawal-awal perkembangannya ponsel saya termasuk kategori yang banyak diminatidengan kapasitas nya yang tinggi untuk akses banyak aplikasi). Dan dengan pengalaman tersebut saya meyakini bahwa berikutnya saya akan „dipaksa‟ untuk membeli ponsel keluaran terbaru agar dapat „memenuhi‟ kebutuhan saya dalam  pengoperasian aplikasi-aplikasi terbaru yang menggiurkan tersebut.
 Selain pada kejadian ponsel, saya melihat pemandangan yang cukup mirisketika saya memasuki minimarket waralaba yang sekarang sedang marak dilingkungan. Pada awalnya ketika saya memasuki minimarket tersebut, saya hanyaakan membeli sabun mandi. Namun di dalam sana ada banyak sekali varian sabunyang sedang menunggu untuk dipilih. Namun anehnya pada menit berikutnya saya tidak hanya membeli sabun, namun kemudian saya membeli pasta gigi, shampo,sabun cuci tangan,body lotion, conditioner  rambut, vitamin rambut, dan sebagainya.Sekarang dari ujung kepala hingga ujung kaki ada banyak produk perawatannya.Inovasi kaum kapitalis yang menyebabkan kita akan selalu „butuh‟ oleh karena lingkungan dan mindset kita yang dibuat butuh.Apabila kita menganalisis, sejak negara ini berdiri berdasar pada nilai pencasila. Ya, landasan idiil, landasan ideologi, cita-cita yang digali berdasarkannilai-nilai yang terkandung dalam diri masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Pancasilayang dulu tidak berubah dengan pancasila yang sekarang. Itu berarti nilai-nilai nyamasih sama dan didalamnya terkandung cita-cita bangsa Indonesia yang telahdikristalkan. Oleh karena itu, dalam merajut mimpi-mimpi generasi muda, marilah berkaca pada nilai-nilai pancasila yang sudah lebih dulu dirumuskan oleh
the founding fathers
 kita terdahulu. Sampai detik ini pancasila merupakan cita-cita keluhuran, walaupun terdapat perombakan makna oleh karena kepentingan generasi-generasi pemerintahan yang memimpin negara Indonesia sebelumnya.Berkaitan dengan nilai-nilai pancasila, mungkin sudah banyak orang ekonomimendengar tentang Sistem Ekonomi Pancasila (SEP). Sebuah sistem yang berasaldari nilai-nilai pancasila itu sendiri dan lahir sejak negara Indonesia ini berdiri.Dibuktikan dengan tidak memihaknya negara Indonesia pada dua kubu besar dunia,yaitu blok sosialis dan blok kapitalis dan memilih ideologi pancasila untuk diterapkansampai sekarang. Saat ini, Amerika sedang berjaya karena menerapkan sistemekonomi yang berkaitan dengan ideologinya yang liberalis, yang sangat disayangkanadalah Indonesia yang jelas-jelas bukan merupakan negara yang liberal turut


0 komentar :

Posting Komentar